April 15, 2010


Duhai Guru

Betapa sedihnya hati

Saat kau cela muridmu sendiri

Tidakkah kau paham

Bahwa itu menggores jiwanya

Dalam bilangan waktu yang lama

Jalan mereka masih sangat panjang

Bersamamu hanya jenak tempat pemberhentian

Berikan kenyamanan dan kesan mendalam

Dalam proses panjang pembelajaran mereka

Meski fenomena yang tampak adalah penentangan

Perlawanan, kenakalan, atau kesengajaan

Duhai Guru

Jangan bungkus kekuranganmu dengan sikap berlebihan

Jangan lampiaskan marahmu dalam hukuman

Dahului ramahmu sebelum marahmu

Jangan jadikan bukti kesalahan pembenaran eksekusi

Karena kau bukan hakim dan merekapun bukan napi

Jangan jadikan aturan dan hukuman sebuah rumus kaku

Tapi pahamilah mereka sebagai sosok luar biasa

Yang memiliki jiwa dinamis nan bersahaja

Dengan karakter yang sungguh uniknya

Dan potensi sangat dahsyatnya

Bukalah jendela hatinya

Dan longoklah ke kedalaman lubuknya

Ada telaga jernih di sana

Ada ketenangan dalam amarahnya

Ada keteguhan dalam keculasannya

Ada kesungguhan dalam perlawanannya

Ada ketundukan dalam pembangkangannya

Ada keseriusan dalam canda celotehnya

Duhai Guru

Selamilah palung hatinya nan dalam

Gapailah garangnya dengan kelembutan

Raihlah marahnya dengan keramahan

Dekaplah culasnya dengan keakraban

Redamlah perlawanannya dengan persahabatan

Ikat pembangkangannya dengan ketegasan

Sungguh jiwa akan berkumpul pada jenis yang serupa

Al-arwahu junuudun mujanadah begitu sabda Baginda Nabi

Maka ikatlah jiwa mereka dengan jiwamu

Jadikan cinta sebagai talinya

Dan iman adalah wadah besarnya

Basuhlah racun jiwa mereka dengan air wudumu

Bersihkan hati mereka dengan tahajudmu

Kuatkan pribadi mereka dengan doamu

Akrabi mereka dengan sapa ramahmu

Batasi mereka dengan ketegasan sikapmu

Setelah itu…

Biarkan waktu memproses kematangannya

Biarkan takdir memainkan perannya

Niscaya kau dapati keajaiban

Kelak..

Duhai Guru

Tugasmu bukan hanya mengajar murid pintar bertambah pintar

Tugasmu bukan hanya menguatkan murid taat bertambah taat

Mengarahkan murid sholeh bertambah sholeh

Murid manis bertambah manis

Karena kau tidak menghadapi semua muridmu pintar, taat dan sholeh

Kau bukan berhadapan dengan malaikat kecil tanpa dosa

Kau-pun bukan berhadapan setan kecil penuh noda

Tapi Kau sedang menghadapi remaja luar biasa

Dengan aneka rupa kemampuan, kecenderungan, bakat dan kecerdasan

Karena kau bukan sedang berada di toko emas

Yang hanya membutuhkan kerja ringan dengan sentuhan akhir

Memajang karyamu dengan menghitung hari penuh ketenangan

Tapi sadarlah, bahwa kau sedang berada di tambang emas

Sebuah medan asing tak terbayangkan

Butuh kerja keras untuk mengeksplor lahan

Proses panjang, berat dan melelahkan

Butuh kekuatan dan kecerdasan

Ketekunan dan kesabaran

Pengorbanan dan keikhlasan

Duhai Guru

Itulah tugasmu

Cari dan temukan emasmu…

Dalam jiwa-jiwa pembangkangan

Dalam kata-kata menyakitkan

Dalam tingkah laku menyebalkan

Dalam hari-hari melelahkan

Bukan tersulut amarah saat menghadapi kenakalannya

Bukan memboikot mengajar kala frustasi dengan ulahnya

Bukan memudahkan hukuman jika ada kesalahan

Atau membela diri kala tak bisa memberi jawaban

Bahkan merasa nyaman jika murid dikeluarkan

Ah, Betapa malangnya murid seperti itu

Ah, betapa malangnya guru seperti itu

Tidakkah kau lihat ada kebaikan dalam dirinya

Tidakkah kau rasa ada kekurangan dalam dirimu

Sungguh pelajaran sangat berharga

Maka mendekatlah ke halaman jiwanya

Dan menyelamlah ke telaga hatinya

Itulah mengapa tugasmu sedemikian beratnya

Itulah mengapa derajatmu sangat tingginya

Karna kau ajarkan ilmu

Karna kau tumbuhkan akhlak mulia

Karna kau tunjukkan kebenaran

Karna kau contohkan perilaku

Karna kau seorang guru

Karna mereka amanah besar luar biasa

Karna mereka asset sangat berharga

Untuk sebuah proses pembelajaran

Untuk kelangsungan perjalanan

Untuk membangun peradaban

Untuk kebaikan di dua kehidupan

Duhai Guru…

Sungguh berat tugasmu

Sungguh mulia kedudukanmu

Tapi kau tetap seorang guru

Dengan segala kekuranganmu

Dengan segala kelebihanmu

Maka jadilah guru pembelajar

Selalu belajar

Menjadi lebih baik

Subang, 22032010

(kala kesedihan mendalam

atas segala keterbatasan

atas segala kesalahan

atas segala kekecewaan

pada diri..)
sumber : Pesona kata (http://dwifahrial.info/)

0 komentar :

Post a Comment