APA ARTI KEMATIAN ?
“Carilah kematian, niscaya
Kau dapati kehidupan.” (Abu Bakar)
Aneh sekali…
Apa arti kalimat itu?
Bisakah kau jelaskan
Karena ini sungguh mengherankan
Makna jadi dibolak balikkan
Bagaimana mungkin
Mati mendapat kehidupan
Bukankah mati akhir kehidupan?
Apa sebenarnya arti kematian?
Bukankah berpisahnya ruh dari badan?
Terhentinya pernafasan
Dan selesainya tugas jantung memompakan
Darah segar ke seluruh bagian?
Oh, kasihan sekali
Kau tertipu kebodohanmu sendiri
Kalau mati hanya seperti itu,
Apa beda dirimu
Dengan binatang berkuku?
Mati, dan semua berlalu…
Bukan seperti itu yang berlaku
Mati dan selesai semua urusan.
Kamulah yang sebenarnya aneh
Tak paham apa arti kematian
Padahal sudah ada sejak kau bayi
Menempelmu dekat sekali
Sepanjang umurmu kau lihat
Ribuan orang menjadi mayat
Diangkat
Ditanam diliang lahat
Tapi sebenarnya ia tetap ada
Hidup dan bisa merasa
Sengsarakah
Atau bahagia…
Salahmu sendiri
Tak juga itu kau pahami
Sebagai nasihat yang berarti
Tak juga kau bisa mengerti
Apa sesungguhnya mati
Sungguh ,
Di balik itu ada hidup abadi
Tiada pengulangan
Tiada perbaikan
Tidak juga nilai tambahan
Mati berarti selesai segala urusan
Hilang peluang
Dan habis semua kesempatan
Kau hanya akan menunggu
Mengandalkan sedikit amalmu
Karena…
Hanya itu yang akan membantu
Setelah itu,
Kau akan hadapi masalah baru
Karena kini kau telah berada
Dalam dimensi yang berbeda
Mulutmu tak bisa lagi bicara
Meski dulu kau si jago retorika
Kini giliran kaki tangan berkata
Juga hidung, telinga dan mata
Semua akan menjadi saksi
Atas apa yang telah terjadi
Di sepanjang hayatmu
Setiap harinya
Setiap detiknya
Tak ada yang lewat
Semua rapi tercatat
Catatan yang sangat akurat
Jangan, jangan kau membuat siasat
Menghindar dari si pencatat
Atau berharap dosamu menguap
Betapa kerdil
Betapa degil
Mari kesini…
Akan kuceritakan padamu
Bahwa kematian sungguh mengerikan
Tak ada kesenangan
Tak ada kegembiraan
Yang ada hanya kesakitan
Ingatlah,
Jangan pernah menyia-nyiakan
Kesempatan hidup.
Lihatlah…
Jika dirimu terbujur
Akan datang padamu
Seseorang yang mendekat
Sangat-sangat dekat
Itulah saat dirimu sekarat
Kau tahu…?
Siapa yang datang itu
Dialah sang penjemput
Dimana tak seorangpun kan luput
Meski kau digedung tinggi
Masuk ke perut bumi
Atau dalam kawalan ribuan polisi
Ah konyol kamu
Sungguh, kau takan mampu
Menghindar darinya
Karena baginya cuma punya satu misi :
Sekarang saatnya!
Sekarang, tak bisa ditunda!
Kau tak bisa apa-apa
Lihatlah,
Kau pasti mengenalnya
Ya, dialah sang pencabut
Benar, dialah malakul maut
Tidakkah kau takut mendengar namanya
Lutut gemetar
Lidah kelu dan bibir kaku
Bersiaplah…
Kini giliranmu…
Ooo.. jangan menjerit dulu,
Karena itu belum apa-apa
Tidakkah hidungmu menangkap
Bau anyir busuk menyengat
Membuat lambungmu teraduk-aduk
Naik ke tenggorok
Melekat di lidah yang basah
Kau mau muntah
Tapi tak bisa
Masuk lagi ke perut
Dan mengobok-obok sisi lambungmu
Kini,
Ia semakin mendekat
Dan lihatlah,
Sosok dua depa di depanmu
Sekarang berteriaklah!
Karena kau takan mampu diam
Melihat wajah sungguh mengerikan
Tak pernah ada dalam bayangan
Meski kau penggemar film horor
Yang kasar
Penuh darah berceceran
Pembunuhan sadis
Pembantaian brutal…
Tak berarti apa-apa
Kau semakin keras berteriak
Tapi teriakanmu tak terdengar siapa-siapa
Meski suara menembus awan di atas sana
Kau terus berteriak
Hingga bibir atasmu menyentuh hidung
Kini jaraknya semakin dekat
Ia terus saja merapat
Lalu tangannya menyentuhmu
Kau merasakan panas terbakar
Kau kembali menjerit, berteriak
Aaaaaauuu…aaaaaauuu…aaaaauuu…
Diusapnya kini ubun-ubunmu
Kau merasa tusukan seribu paku
Ia siap mencabut ruhmu dari jasad
Dengan tarikan kasar
Sungguh sangat kasar
Dan kau kini melolong
Aaaaaauuu…aaaaaauuu…aaaaauuu…
Kau tahu,
Betapa keras memisahkan ruhani dari jasadmu
Karena kecintaanmu pada dunia
Karena kebencianmu pada mati
Seperti menarik kawat berduri
Yang terkait pada tumpukan kapas
Tidak bisa lepas
Terus ditarik terkelupas
Tarikan semakin keras
Jeritan semakin keras
Aaaaaauuu…aaaaaauuu…aaaaauuu…
Ia semakin beringas
Tarikannya semakin keras
Jeritanmu semakin keras
Aaaaaauuu…aaaaaauuu…aaaaauuu…
Ia terus saja berbuat
Apa yang harus ia perbuat
Memindahkan duniamu ke akhirat
Kini tarikan lagi sangat kuat
Hingga memutuskan urat-urat
Pedih seluruh syaraf
Ngilu setiap persendian
Kau merasakan sakit yang sangat
Tapi kau cuma bisa menjerit
Aaaaaauuu…aaaaaauuu…aaaaauuu…
Tak ada yang mendengar
Tak ada yang menolong
Tak ada yang peduli
Tunggu,
Lihat dengan seksama
Dapatkah kau kenali jasad itu
Mirip benar dengan wajahmu
Namun kini sudah sangat jauh berbeda
Tak ada yang bisa dibanggakan
Tubuh kuatmu
Rambut indahmu
Mata jelimu
Senyum manismu
Lesung pipitmu
Lentik jarimu
Merdu suaramu
Semua hilang
Istri yang kau cinta
Semua sanak keluarga
Juga harta yang selalu kau jaga
Kau sungguh tak berdaya
Tergolek tak lebih onggokkan daging saja
Yang segera menyebar bau
Sungguh menjijikan
Perhatikan lebih jelas
Itu adalah dirimu
sumber : Pesona kata (http://dwifahrial.info/)
0 komentar :
Post a Comment